BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kita sebagai calon guru semestinya kita harus mengetahui tentang perencanaan. Untuk memperlancar suatu sistem pendidikan dan pembelajaran yang efektif maka diperlukan adanya perencanaan yang matang termasuk diantaranya adalah program semester dan program tahunan yang harus disiapkan dalam suatu lembaga pendidikan untuk memetakan alokasi waktu setiap kompetensi yang akan dibelajarkan selama satu tahun dan satu semester agar waktu dapat dipergunakan secara efektif dan efisien. Sesuai dengan hasil Bimtek di beberapa daerah baru – baru ini guru diwajibkan memiliki Instrumen Kerja yang terangkum dalam Buku kerja Guru. Sehingga guru dapat berperan maksimal dalam menuntaskan amanat pendidikan melalui kerangka yang telah disusun oleh Kementerian Pendidikan untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa.
Buku Guru tersebut diwujudkan menjadi empat (4) Buku Kerja Guru K13 Revisi, yaitu Buku Kerja 1, Buku Kerja 2, Buku Kerja 3, dan Buku Kerja 4. Adapun poin dari masing-masing buku kerja adalah Buku Kerja 1: meliputi (1) SKL, KI, dan KD, (2) Silabus, (3) RPP, dan (4) KKM; Buku Kerja 2: (1) Kode Etik Guru, (2) Ikrar Guru, (3) Tata Tertib Guru, (4) Pembiasaan Guru, (5) Kalender Pendidikan, (6) Alokasi Waktu, (7) Program Tahunan (Prota), (8) Program Semester (Promes), (9) Jurnal Agenda Guru; Buku Kerja 3: (1) Daftar Hadir, (2) Daftar Nilai, (3) Penilaian Akhlak/Kepribadian siswa, (4) Analisis Hasil Ulangan, (5) Program pelajaran Perbaikan & Pengayaan, (6) Daftar buku Pegawai Guru/Siswa, (7) Jadwal Mengajar, (8)Daya Serap Siswa, (9) Kumpulan Kisi soal, (10) Kumpulan Soal, (11) Analisis Butir Soal, dan (12) Perbaikan Soal dan Buku Kerja 4: (1) Daftar Evaluasi Diri Kerja Guru dan (2) Program Tindak Lanjut Kerja PAK Guru.
Dari sekian banyak rincian Buku Kerja Guru, ada beberapa poin yang harus segera diwujudkan untuk keberhasilan pembelajaran yaitu penyusunan Prota  dan Promes sebagai landasan untuk menyusun instrumen yang lainnya. Dalam kenyataan, ketika dilakukan Diklat tentang Implementasi Kurikulum 2013 banyak guru yang belum memahami apa dan bagaimana menyusun Program Tahunan (Prota) dan Program Semester (Promes) sesuai Kurikulum 2013.

B. Rumusan Masalah                                                                                             
  1. Apakah program semester dan program tahunan itu?
  2. Bagaimana cara menyusun program semester dan program tahunan?
  3. Apakah pekan efektif itu ?
  4. Bagaimana cara-cara menetukan pekan efektfif ?
C. Tujuan
  1. Mengetahui pengertian program semester dan program tahunan.
  2. Mengetahui cara menyusun program semester dan program tahunan.
  3. Mengetahui pengertian pekan efektif.
  4. Mengetahui cara menentuka pekan efektif.













BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Program Semester dan Program Tahunan
1. Program Semester
Semester adalah satuan waktu yang digunakan untuk penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan untuk penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan tatap muka, pratikum, keraja lapangan, mid semester, ujian semester dan berbagai kegiatan lainya yang diberi penilaian keberhasilan. Satu semester terdiri dari 19 minggu kerja termasuk penyelenggaraan tatap muka, mid semester dan ujian semester.
Dalam program pendidikan semester dipakai satuan waktu terkecil, yaitu satuan semester untuk menyatakan lamanya satu program pendidikan. Masing-masing program semester sifatnya lengkap dan merupakan satu kebulatan dan berdiri sendiri. Pada setiap akhir semester segenap bahan kegiatan program semester yang disajikan harus sudah selesai dilaksanakan dan mahasiswa yang mengambil program tersebut sudah dapat ditentukan lulus atau tidak.
Program semester adalah program yang berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan. Isi dari program semester adalah tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan, dan keterangan-keterangan.


2. Program Tahunan
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan (SK dan KD) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa. Penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa
Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, berisi tentang garis-garis besar yang hendak dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai , karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-progran berikutnya, yakni program semester, mingguan dan harian serta pembuatan silabus dan sistem penilaian komponen-komponen program tahunan meliputi identifikasi(satuan pendidikan,mata pelajaran, tahun pelajaran) standart kompetensi , kompetensi dasar , alokasi waktu dan keterangan.
Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini telah dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran sebelum tahun ajaran karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya. Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan sebagai pedoman bagi pengembangan program-program selanjutnya, seperti program semester, program mingguan, dan program harian atau program pembelajaran setiap pokok bahasan
Program tahunan memuat penjabaran alokasi waktu tiap-tiap standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk tiap semester dan tiap kelas selama satu tahun pelajaran. Program tahunan selanjutnya dijabarkan secara rinci pada program semester. Program tahunan dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya. Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan (Mulyana, 2004 : 95)
Langkah menyusun prota
  1. Mengidentifikasi jumlah kompetensi dasar dan indikator dalam satu tahun.
  2. Mengidentifikasi keluasan dan kedalaman kompetensi dasar
  3. Melakukan pemetaan kompetensi dasar untuk tiap semester.
  4. Menentukan alokasi wakt untuk masing-masing kompetensi dengan memperhatikan pekan efektif.
Berikut adalah dokumen yang diperlukan dalam perancangan prota dan promes.
  1. Kalender akademikyang dikeluarkan secara resmi oleh dinas pendidikan.
  2. Struktur kurikulum
  3. Kompetensi dasar
  4. Silabus.

3. Pekan  efektif
Pekan efektif adalah hitungan hari-hari efektif yang ada pada tahun pelajaran berlangsung
Adapun cara-cara menetukan pekan efektif adalah sebagai berikut :
  1. Menentukan jumlah minggu selama setahun,
  2. Menghitung jumlah minggu tidak efektif selama satu tahun
  3. Menghitung jumlah minggu efektif dengan cara jumlah minggu dalam satu tahun dikurangi jumlah minggu tidak efektif
Sedangkan target yang harus dicapai pada pemahaman SK dan KD seperti dibawah ini
  1. Materi pokok yang sesuai dengan kompetensi dasar yang bersesuaian
  2. Tingkat kedalaman materi yang dibahas pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang bersesuaian.
  3. Perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk membuat siswa kompeten terhadap kompetensi dasar yang bersangkutan.
  • Minggu Efektif
 Minggu epektif adalah  minggu kegiatan sekolah dalam satu bulan, satu semester, satu tahun. Dalam satu bulan tersebut ada berapa minggu, rata-rata tiap bulan terdiri dari 4 minggu, ada juga yang 5 minggu. Didalam tiap minggu tersebut tentu tidak selamanya epektif, kadang ada minggu tertentu yang tidak epektif maksudnya digunakan untuk kegiatan lain sehingga kegiatan belajar tidak ada, atau ada tapi tidak kondusif sehingga dianggap tidak epektif.
Contoh kasus kita ambil proses menghitung minggu epektif di bulan Juli tahun 2016; mari kita lihat tabel penanggalan di bulan Juli 2016 tersebut:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3cloQ0MMvPIZ3591h6WTXvWnXCs0ojOzI8mroBDiRfdWmq4cHMltAHHRLgDyvexqHAAwHEzYnnTndtyVNe7skqyaBGXqW9RA__gNQHlavdC7RJp-lkY2SHummivGWikr916-a_5qe5oP2/s1600/cara+menghitung+minggu+epektif.png
Keterangan :
Dalam kelender pendidikan biasanya sudah ditandai dengan simbol atau warna yang menjelaskan kegiatan pendidikan dalam tiap bulannya. Di bulan Juli 2016 jika dirinci akan memperoleh data sebagai berikut:
Jumlah hari      : 31 hari (dimulai dari tanggal 1 pada haru Jum'at sampai tanggal 31 di hari minggu)
  • Jumlah minggu : 5 minggu (lihat kolom minggu)
  • Jumlah mingu epektif : 1 minggu (yaitu tanggal 25-30)
Sesuai yang ditandai, bahwa tanda merah bata itu menjelaskan libur semester, jadi dari tanggal 1 sampai 16 masih merupakan libur semester. Yang diberi warna hijau itu merupakan tanda awal kegiatan masuk sekolah, tanggal 18 sampai 20, biasanya di sekolah negeri digunakan sebagai PPDB, untuk sekolah swasta biasanya digunakan sebagai hari pengkondisian kelas, MOPD / pengenalan sekolah bagi siswa baru. Walaupun yang ditandai tanggal 19-20 pada praktiknya diperpanjang sampai tanggal 23 karena pekan tersebut digunakan untuk pengenalan siswa baru tadi.
Dari tabel penanggalan bulan Juli 2016 diatas, kita bisa melihat jumlah hari, jumlah minggu, dan berdasar penandaan kalender pendidikan akhirnya kita bisa melihat berapa sesungguhnya minggu epektif di bulan Juli tahun 2016 tersebut, yaitu 1 minggu.
  • Cara menghitung hari epektif
    Hari epektif adalah hari epektif kegiatan belajar/mengajar dalam satu minggu, satu bulan, satu semester, satu tahun ajaran dalam kalender pendidikan.Setelah mengetahui berapa jumlah minggu epektif dalam satu tahun ajaran, berikutnya Guru juga harus mengetahui berapa jumlah hari epektif dalam satu tahun ajaran tersebut.
Cara mengitungnya mudah saja, yaitu jumlah hari dalam satu tahun ajaran daimbil jumlah hari libur/kegiatan sekolah. Perhitungan seperti ini akan menghasilkan angka globalnya saja.
untuk lebih jelas kita harus merincinya sebagaimana proses menghitung minggu epektif.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUfI9mINtfXp7EdX3VwIY1TZu_ivOZL2pqisTxpTa7F81Jc_6aCYvHFLGOcimLdWt3-D3TaI-7ECjGXQJPfV4dqPHWxmOK8wwq7F6Qgvva9K_Oy1lSWrnhhteEgv2pyH3VXl-HnXPMxxpQ/s1600/cara+menghitung+hari+epektif.png
Prosesnya tinggal dilihat saja, dari masing-masing minggu epektif tersebut ada berapa hari. Untuk contoh kita ambil proses perhitungan hari epektif di bulan Juli 2016. Sesuai minggu epektif di bulan Juli 2016, maka jumlah hari epektifnya adalah 6 hari (tanggal 25, 26, 27, 28, 29, 30).

  • Cara menghitung jam epektif
    Jam epektif adalah jam yang digunakan oleh guru mata pelajaran untuk kegiatan KBM. Cara menghitung jam epektif tidak sulit, yaitu jumlah jam epektif dikali jumlah jam pelajaran yang kita ampu dalam satu minggu. Jika dalam satu kelas rombelnya paralel maka dikal sejumlah kelas tersebut.



Rumus sederhana dari proses menghitung jam epektif sebagai berikut:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibL4jbaHZX0XuaaYT8iE0O2bfpWq106CBvD0mKsFdVTrobbaFI5W3OYlqKRMnpzm73W0GmDdovi7acL0BIn3w8-og9xEvEkzVe4t9_78Kq37vbTYB3FDdTzTh-KN_QRzX6_rtbSKeidULn/s1600/rumus+cara+menghitung+jam+epektif.png


 Untuk contoh perhitungan jumlah jam epektif, kita masih menggunakan contoh kasus untuk perhitungan jumlah jam epektif di semester 1 tahun ajaran 2016/2017, untuk satu mata pelajaran, misalnya mata pelajaran Perakitan komputer dengan jumlah jam perminggunya adalah 4 jam.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimwjGqa0BW3mhyn7Fg7XjX2OCJYX-MsKrFO7QWqFivW3H-kxxHSNsQEUGL5pyhZ20ZM7kAAnswPwIbPRZN6tzunA-oVOWWBtHVBWlCxdVhzpZ_mWh2hT_gaaKCenlS074_XstxMJhlKpTG/s1600/minggu+epektif+semester+1+tahun+ajaran+2016+2017.png
Perhitungannya sebagai berikut:
JUMLAH JAM EFEKTIF = Minggu epektif X  Jlh Jam/Minggu
                                               = 18    X  4
                                               = 64 Jam Pelajaran


Jadi, di semester satu tahun ajaran 2016/2017 menghasilkan jumlah jam epektif sebanyak 64 jam pelajaran. Ini belum diambil dengan jumlah jam yang digunakan soal ulangan harian, UTS, UAS dan kegiatan guru lainnya seperti pengisian raport dan lainnya. Hasil pengurangan tersebut selanjutnya disebut jam tatap muka epektif.

  •  Cara menghitung jam tatap muka epektif
    Jam tatap muka epektif adalah; jam tatap muka guru dengan siswa pada mata pelajaran yang diampunya selama satu semester, atau satu tahun pelajaran. Jam tatap muka epektif merupakan final perhitungan dari keseluruhan rangkaian perhitungan jam dalam kalender pendidikan.
    Proses menghitung tatap muka epektif yaitu; jumlah hari epektif dikurangi jumlah jam yang digunakan untuk kegiatan ulangan harian, uts, uas dan kegiatan guru lainnya.
Perhatikan contoh kasus proses perhitungan jam tatap muka epektif pada suatu mata pelajaran; biar lebih nyambung, kita gunakan jumlah jam epektif yang terjadi pada semester 1 tahun ajaran 2016/2017 yang sudah kita hitung sebelumnya.Perhitnganannya seperti ini:
A.  JUMLAH JAM EFEKTIF = Minggu epektif X  Jlh Jam/Minggu
                                               = 18    X  4
                                               = 64 Jam Pelajaran

B. Perhitungan kegiatan ulangan harian, UTS, UAS, dll.
1. Ulangan Harian =  8 Jam Pelajaran (asumsi 1 semester melakukan 2 kali ulangan x 4 JP)
2. UTS =  4 Jam Pelajaran
3. UAS =  4 Jam Pelajaran
4. Pengisian / Pembagian Rapor    = 4 Jam Pelajaran
       Jumlah B = 32 Jam Pelajaran

C. JUMLAH TATAP MUKA EPEKTIF
     = A - B
     = 64 JP - 20 JP
     = 44 JP
   
Jadi, dalam satu semester, jumlah jam tatap muka pada suatu mata pelajaran yang jumlah jam pertemuannya adalah 4 jam adalah 44 jam pelajaran. Jadi guru berkesempatan melakukan kegiatan mengajar kepada siswa selama satu semester adalah 44 jam tatap muka.


B. Teknik Menyusun Program Tahunan dan Program Semester
1. Konsep Dasar Program Tahunan
Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru (Mulyasa, 2003:183). Dipertegas Muslich (2007:44) program tahunan adalah rencana umum pembelajaran mata pelajaran setelah diketahui kepastian jumlah jam pelajaran efektif dalam satu tahun. Program tahunan perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya, yakni program semester, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Sumber-sumber yang dapat dijadikan bahan pengembangan program tahunan antara lain:
  1. Daftar standar kompetensi sebagai konsensus nasional, yang dikembangkan dalam buku garis-garis besar program pengajaran (GBPP) setiap mata pelajaran yang akan dikembangkan.
  2. Skope dan sekuensi setiap kompetensi.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan materi pembelajaran. Materi pembelajaran tersebut disusun dalam pokok-pokok bahasan dan sub pokok bahasan, yang mengandung ide-ide pokok sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran. Pokok-pokok bahasan dan sub-sub pokok bahasan tersebut harus jelas skope dan sekeuensinya. Skope adalah ruang lingkup dan batasan-batasan keluasan setiap pokok dan sub pokok bahasan, sedangkan sekuensi adalah urutan logis dari setiap pokok dan sub pokok bahasan. Pengembangan skope dan sekuensi ini bisa dilakukan oleh guru, dan bisa dikembangkan dalam kelompok kerja guru (KKG).
Sebagai pedoman berikut dikemukakan pendapat Sukmadinata  tentang cara menyusun sekuensi bahan ajar:
a.       Sekuens kronologis. Untuk menyususn bahan ajar yang mengandung urutan waktu, dapat digunnakan kronologis. Peristiwa-peristiwa sejarah, perkembangan historis suatu instusi, penemuan-penemuan ilmiah dan sebagainya dapat disusun berdasarkan sekuens kronologis.
b.      Sekuens kausal. Sekuens kausal berhubungan dengan kronologis. Peserta didik dihadapkan pada peristiwa-peristiwa atau situasi yang menjadi sebab atau pendahulu daripada sesuatu peristiwa atau situasi yang menjadi sebab atau pendahulu para peserta didik akan menemukan akibatnya Menurut Rowntree (dalam Mulyasa, 2003: 96) sekuens kausal cocok untuk menyusun bahan ajar didalam bidang meteorologi dan geomorfologi.
c.       Sekuens struktural. Bagian-bagian bahan ajar sesuatu bidang studi telah mempunyai strukturnya. Dalam fisika tidak mungkin mengajarkan alat-alat optik, tanpa terlebih dahulu diajarkan pemantulan dan pembiasan cahaya. Masalah cahaya, pemantulan-pembiasan, dan alat-alat optik tersusun secara struktural.
d.      Sekuens logis dan psikologis. Bahan ajar juga dapat disusun berdasarkan urutan logis. Menurut sekuens logis bahan ajar dimulai dari bagian kepada keseluruhan, dari yang sederhana kepada yang kompleks, tetapi menurut sekuens psikologis sebaliknya dari keseluruhan kepada bagian, dari yang kompleks kepada sederhana. Menurut sekuens logis bahan ajar disusuun dari yang nyata kepada yang abstrak, dari benda-benda kepada teori, dari fungsi kepada struktur, dari masalah bagaimana kepada masalah mengapa.
e.       Sekuens spiral. Bahan ajaran dipusatkan pada topik atau pokok bahasan tertentu. Dari topik atau pokok bahasan tersebut bahan diperluas dan diperdalam. Topik atau pokok bahan ajaran tersebut adalah sesuatu yang populer dan sederhana, tetapi kemudian diperluas dan diperdalam dengan bahan yang lebih kompleks dan sophisticated.
f.        Rangkaian ke belakang (backward chaining). Dalam sekuens ini mengajar dimulai dengan langkah terakhir dan mundur ke belakang. Contoh pemecahan masalah yang bersifat ilmiah meliputi: (a) pembatasan masalah, (b) penyusun hipotesis, (c) pengumpulan data, (d) pengetesan hipotesis, dan (e) intreprestasi hasil tes. Dalam mengajar mulai dengan langkah (e), kemudian guru menyajikan data tentang sesuatu masalah dari langkah (a) sampai (d), dan peserta didik diminta untuk membuat intreprestasi hasilnya (e). pada kesempatan lain guru menyajikan data tentang masalah lain dari langkah (a) sampai (c), dan peserta didik diminta untuk mengadakan pengetesan hipotesis (d), dan seterusnya.
g.       Sekuens berdasarkan hierakhi belajar. Dengan prosedur tujuan khusus utama dianalisis, dan dicari suatu hierakhi urutan bahan ajaran untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Hierakhi tersebut menggambarkan urutan perilaku apa yang mula-mula harus dikuasai peserta didik, berturut-turut sampai pokok-pokok bahasan tertentu



  1. Kalender pendidikan.
Penyusun kalender pendidikan selama satu tahun pelajaran mengacu pada efisiensi, efektifitas, dan hak-hak peserta didik. Dalam kalender pembelajaran, termasuk waktu libur, dan lain-lain. Dengan demikian, dalam menyusun program tahunan perlu memperhatikan kalender pendidikan. Hari belajar efektif dalam satu tahun pelajaran dilaksanakan dengan menggunakan sistem semester (satu tahun pelajaran terdiri atas dua kelompok penyelenggara pendidikan) yang terdiri atas 34-38 minggu.
Berdasarkan sumber-sumber tersebut, dapat ditetapkan dan dikembangkan jumlah kompetensi, pokok bahasan dan waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pokok dan sub pokok bahasan, jumlah ulangan, baik ulangan umum maupun ulangan harian, dan jumlah waktu cadangan.
Setidaknya dalam menyusun Prota, komponen yang harus ada sebagai berikut:
a.       Identitas (mata pelajaran, kelas, tahun pelajaran).
b.      Format isian (semester, standar kompetensi, kompetensi dasar, matei pokok, dan alokasi waktu).
Dalam perkembangan dan pengkajian penyusunan Prota, terdapat beragam alternatif format program tahunan. Dengan demikian guru memiliki kebebasan dalam menentukan format Prota. .berikut adalah contoh format penyusunan program tahunan (Prota).
PROGRAM TAHUNAN
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran :
Kelas :
Tahun Pelajaran :
Semester    Standar Kompetensi    Kompetensi Dasar      
Materi Pokok       
Alokasi

Mengetahui
Kepala Sekolah                                              Guru Kelas….


_________________                                    ______________________
NIP.                                                               NIP.

Secara sederhana teknik pengisian format di atas dapat dilakukan dengan melihat kurikulum utuh yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi yang di dalamnya terdapat Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran.
Yang tidak kalah pentingnya adalah mencermati alokasi waktu tiap mata pelajaran yang sudah diatur dalam Standar Isi khususnya dalam bab II tentang struktur kurikulum. Dari alokasi waktu tersebut bisa dilihat bahwa dalam satu tahun pelajaran jumlah minggu efektif berkisar 34-38 minggu.
Setelah mengetahui jumlah minggu efektif, langkah berikutnya adalah memetakan kompetensi dasar. Ada berapa kompetensi dasar dalam satu semester kemudian kita kaji kompetensi dasar mana yang memiliki substansi materi yang lebih berat. Hal tersebut kita lakukan untuk menentukan alokasi waktu.
Yang memerlukan pemikiran serius dalam penyusunan program tahunan adalah menentukan materi pokok. Hal ini lantaran dalam KTSP tidak terdapat materi pokok (layaknya KBK). Guru diberi kesempatan yang luas untuk mengapresiasi materi pokok dengan mengacu pada kompetensi dasar.


  1. Konsep Dasar Program Semester
Program semester merupakan pemerian/penjabaran dari program tahunan sehingga program tersebut tidak bisa disusun sebelum tersusun program tahunan. Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Pada umumnya program semester ini berisikan:
    1. Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran)
    2. Format isian (standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, jumlah jam pertemuan (JJP), dan bulan).
Seperti program tahunan, program semester juga banyak alternatifnya. Berikut disajikan format program semester yang disajikan dari berbagai model yang ada:
PROGRAM SEMESTER
Satuan Pendidikan : ……………………..
Mata Pelajaran : ……………………..
Kelas/Semester : ……………………..
Tahun Pelajaran : ……………………..
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Indikator
JJP
Bulan (6 bulan)
1
2
3
4


Mengetahui
Kepala Sekolah                                                    Guru Kelas….


_________________                                           ______________________
NIP.                                                                      NIP.

Secara sederhana teknik pengisian program semester di atas juga sama seperti program tahunan. Beberapa komponen yang sudah ada dalam program tahunan tinggal memindah saja (SK, KD, Materi Pokok). Yang perlu pencermatan adalah perumusan indikator dan pemerian materi ke dalam bulan selama satu semester.
Indikator dalam program semester harus dirumuskan guru sesuai dengan karakteristik siswa. Indikator ibarat tujuan instruksional khusus (TIK) dalam pembelajaran sehingga perumusannya akan lebih efektif apabila menggunakan kata kerja operasional (KKO), seperti menjelaskan, menyebutkan, menganalisis, mengidentifikasi, mengevaluasi, dan sejenisnya.


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
  • Program semester adalah program yang berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan. Isi dari program semester adalah tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan, dan keterangan-keterangan.
  • Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, berisi tentang garis-garis besar yang hendak dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai
  • Langkah menyusun prota :
a. Mengidentifikasi jumlah kompetensi dasar dan indikator dalam satu tahun.
b. Mengidentifikasi keluasan dan kedalaman kompetensi dasar
c. Melakukan pemetaan kompetensi dasar untuk tiap semester.
d. Menentukan alokasi wakt untuk masing-masing kompetensi dengan memperhatikan pekan efektif.
  • Dokumen yang diperlukan dalam perancangan prota dan promes.
1.      Kalender akademikyang dikeluarkan secara resmi oleh dinas pendidikan.
2.      Struktur kurikulum
3.Kompetensi dasar
4. Silabus.
  •      Pekan efektif adalah hitungan hari-hari efektif yang ada pada tahun pelajaran berlangsung




DAFTAR PUSTAKA





Komentar